Minggu, 31 Maret 2013

Info Beasiswa

Program beasiswa DataPrint telah memasuki tahun ketiga. Setelah sukses mengadakan program beasiswa di tahun 2011 dan 2012, maka DataPrint kembali membuat program beasiswa bagi penggunanya yang berstatus pelajar dan mahasiswa.  Hingga saat ini lebih dari 1000 beasiswa telah diberikan bagi penggunanya.
Di tahun 2013 sebanyak 500 beasiswa akan diberikan bagi pendaftar yang terseleksi. Program beasiswa dibagi dalam dua periode. Tidak ada sistem kuota berdasarkan daerah dan atau sekolah/perguruan tinggi. Hal ini bertujuan agar beasiswa dapat diterima secara merata bagi seluruh pengguna DataPrint.  Beasiswa terbagi dalam tiga nominal yaitu Rp 250 ribu, Rp 500 ribu dan Rp 1 juta. Dana beasiswa akan diberikan satu kali bagi peserta yang lolos penilaian. Aspek penilaian berdasarkan dari essay, prestasi dan keaktifan peserta.
Beasiswa yang dibagikan diharapkan dapat meringankan biaya pendidikan sekaligus mendorong penerima beasiswa untuk lebih berprestasi. Jadi, segera daftarkan diri kamu, klik kolom PENDAFTARAN pada web ini!
 untuk info lebih jelasnya, kunjungi website resmi beasiswa DataPrint (www.beasiswadataprint.com)  dan website DataPrint (www.dataprint.co.id)

Pendaftaran periode 1 : 1 Februari – 30 Juni 2013
Pengumuman                : 10 Juli 2013

Pendaftaran periode 2   : 1 Juli – 31 Desember 2013
Pengumuman                : 13 Januari 2014

PERIODE
JUMLAH PENERIMA BEASISWA
@ Rp 1.000.000 @ Rp 500.000 @ Rp 250.000
Periode 1
50 orang
50 orang
150 orang
Periode 2
50 orang
50 orang
150 orang

Kamis, 21 Maret 2013

Cerpen Lucu


cerpen ini pernah aku ikutkan dalam lomba cerpen komedi tapi gagal. hehehe
ini masih pengalaman pertamaku jadi penulis cerpen, mudah-mudahan tercapai ya jadi penulis beneran yang menghasilkan karya-karya yg hebat kayak penulis novel Harry Potter. (amin)...
ini hanya fiksi belaka, bila ada kesamaan nama atau pun kejadian mirip dgn kisah kalian guys, aku minta maaf . aku ngutip sebagian teksnya dari KartunNgampus dan tidak ada maksud menyindir siapa pun.
selamat membaca dan semoga memberi motivasi :)

Mahasiswa Abadi
ilustrasi
“Woiii!” teriak Felix memanggil Delta yang tengah asik bermain gitar di depan kostnya.
Delta yang keasikan main gitar sambil bernyanyi itu gak mendengar suara Felix yang sudah memanggilinya berulang-ulang.
Plakkkk. Felix menepuk pundak Delta hingga membuatnya terkejut.
“Woi. Lo itu budeg banget ya, gue panggili juga gak dengar-dengar” gerutu Felix pada teman sebelah kostnya itu.
“Eh elo lix, ngapain lo kemari?” tanya Delta tanpa basa basi sambil memainkan gitarnya. “Jangan bilang lo datang kemari mau minjam uang. Maaf, uang gue juga gak ada, ini tanggal tua bro, beasiswa dari pusat belum ditransfer. Gue lagi kere ni, dari tadi aja gue belum ada makan, ini cacing di perut udah pada demo makanya gue main gitar buat nghibur cacing-cacing gue” curhat Delta tanpa memberi Felix menjelaskan alasannya datang ke kost. Felix terawa mendengar curhatan teman satu jurusannya itu sambil memukul-mukul pundaknya Delta. Delta bingung melihat ekpresi Felix ketawa yang kayak orang gila. “Ini anak lagi stres kali ya karna gak ada uang” kata Delta dalam hati.
“Gue tau kok bro kalo tanggal segini lo itu pasti gak pegang uang sepeser pun. Gue kemari itu mau ngajak lo koalisi, seperti biasa” kata Felix sambil mengambil gitar Delta dari tangannya.
“Oh. Okelah. Kebetulan gue laper banget ni bro, belum ada makan dari tadi pagi. Untung aja hari ini kuliah kita kosong jadi gue gak ada ngeluarin duit” curhat Delta lagi tentang apa yang dialaminya hari ini.

Saat awal bulan, mahasiswa memandang sebelah mata terhadap recehan. Recehan tak dianggap, mereka diletakkan dimana-mana. Hingga akhir bulan tiba, uang kertas mulai abis...”Recehan, I need you L”.  Dan mahasiswa mencari kembali recehan yang tersebar seperti yang dilakukan Delta dan Felix.  “Wah ada uang gopek” seru Delta.

Kamar kost Delta berantakan karna nyariin si uang receh dan mereka berhasil mengumpulkan 4.700 uang receh Delta ditambah 4.200 uang receh milik Felix. Akhirnya terkumpullah 8.900 hasil koalisi uang receh mereka.
“Cuma segini yang ada, paling cuma dapat satu nasi bungkus doang, trus kita makan apa besoknya?” keluh Delta.

Melihat ekspresi Delta yang bingung gunain uang 8.900 itu membuat Felix tertawa hingga membuatnya sampai mengeluarkan air mata dan ngences. “Hahahaha. Ya ampun Del, ini gak pertama kalinya kita koalisi, tiap bulan kan kita emang selalu kayak gini. Ya udah kita ke indomaret yuk, kita nyeduh indomie” ajak Felix sambil tertawa kecil.
“Oh iya ya” kata Delta polos sambil menggaruk-garuk kepalanya.

Felix dan 3 teman kelompoknya komat kamit gak jelas karna nungguin Delta yang gak muncul-muncul juga. Udah sejam mereka nunggu Delta dari jam 9 tadi. Felix yang kesal lalu menelpon Delta. Kriiinggggg. Kriinggggg. “Ha...lo??” jawab Delta dengan mata masih terpejam.
“Bro, lo udah dimana, kita udah nungguin lo ni sejam disini, lo tau kan kalo sekarang kita ada kerja kelompok” sembur Felix. Mata Delta melek lalu melihat ke arah jarum jam yang sudah menunjukkan jam 10. “Mampus gue” teriak Delta dalam hati. “Gue otewe bro” kata Delta lagi pada hal dia masih tiduran.
“Buruan dong bro, udah ditungguin ni” seru Felix lagi.
“Gue lagi dijalan ni otewe” teriak Delta berlari dari kamarnya ke kamar mandi sambil membawa hanphone.
“Gile lama bener lo!” teriak Felix mulai kesal.
“Gue kehujanan bro” jawab Delta yang lagi mandi. “Srassshh. Srasshhh”, pada hal itu suara air keran kamar mandi. 20 menit kemudian Delta udah nyampe di kampus. Saat sampai di ruangan, ekspresi wajah teman kelompoknya kusut banget, mereka melototi Delta dengan tatapan sinis. Delta cengengesan melihat ekspresi temannya.
“Sory bro jalanan macet total, tadi gue juga nolongin nenek-nenek nyebrang” celoteh Delta tanpa dosa pada teman kelompoknya. Kebiasaan Delta yang gak pernah on time dan selalu banyak alasan itu udah hal biasa bagi teman-temannya. Mereka pun kembali melanjutkan kerja kelompok.
“Oh ya bro, brapa skor barca-madrid? Semalam gue gak nonton karna gak punya TV di kost” bisik Delta pada seorang teman kelompoknya. Saking kesalnya, serentak mereka menjitak kepala Delta. Taakkkk.
“Adawww!” rintih Delta sambil mengelus-elus kepalanya.
“Udah terlambat, ribut pulak kau” gerutu temannya dengan logat bataknya yang kental itu.

Minggu tenang itu... libur seminggu sebelum ujian. Santai, santai dan santai. Belajar dengan santai, mengulang materi yang sudah dipelajari sambil ngedengerin musik. But the fact, banyak mahasiswa yang sibuk nggarap tugas ini itu seperti yang terjadi pada Delta. Minggu tenang berubah jadi minggu tegang coz full of task. “Aduh gile banyak bener ni tugas” gerutu Delta sambil mengotak atik netbooknya. Karna stres ngerjain tugas, Delta main ke kostnya Felix yang ada disebelah kamarnya. Tokk. Tokk. Delta mengetuk pintu kamar Felix. Felix melihatnya lalu kembali mengerjakan tugas.
“Rajin amat lo bro” kata Delta nyosor masuk tanpa permisi.
“Besok ujian, kagak belajar lo?” tanya Felix.
“Oh iya, lupa. Ya udah besok gue duduk disebelah lo ya bro” jawab Delta sambil memukul pundak Felix. Karna kesalnya Felix kembali ngerjain tugasnya sambil browsing diinternet, Delta yang merasa dicuekin Felix kembali ke kamar kostnya. “Semuanya pada sibuk ngerjain tugas karna besok ujian, gak ada yang bisa diajak ngurangi stres” katanya sambil membuka buku. Sambil masang mp3, Delta mulai bikin contekan. “Nah, siap tempur dah besok” katanya senang setelah siap buat contekan. Delta pun tidur karna besok ujiannya masuk jam 8 pagi.

Ujian pun tiba, mata kuliah yang diambil Delta semuanya kalo gak ngulang ya perbaikan. Saat ujian mau dimulai, Delta kesana kemari sibuk minjemin pulpen dan kertas sama juniornya. Maklum, sejak jadi mahasiswa, Delta gak pernah punya pulpen atau pun buku, kalo pun ada itu hasil nyolong punya teman-temannya. Karna dosen yang ngawasi mereka selama ujian cukup killer, Delta susah ngitil alias melihat contekan yang udah disiapinnya semalam, dengan putus asa Delta berkata dalam hati, “soalnya cuma sebaris, jawabannya paling tiga baris, mentok lima barislaahh”.

Ujian pun berakhir. Karna gak yakin sama jawabannya, Delta nanya ke teman buat nenangin hati.
“Bro, lo tadi bisa gak? Susah bener soalnya” curhat Delta singkat.
“Ya bisalah bro, semua gue jawab, kan materinya udah kita pelajari” kata Ryan santai sambil minum mizone yang baru dibelinya dari kantin.

Tanpa terasa ujian semester udah berlalu, mahasiswa pada sibuk cek nilai di portalnya masing-masing.
“Bro, lo udah cek nilai belom, kata anak-anak nilai kita udah keluar” kata Felix yang baru aja pulang dari kampus.
“Oh iya. Oke deh gue cek ntar” jawab Delta santai saat masuk ke kamarnya.
“Oke bro, mudah-mudahan gak ada yang ngulang lagi ya. Hahaha ” teriak Felix sambil tertawa.
“Cek nilai dulu ahh, katanya nilai udah pada keluar, sekalian FB an, udah lama gue gak nyapa fans-fans gue” kata Delta sambil menghidupkan netbooknya.
C...???
D...???
E...??? dst.
IP semester 1 : 2,93
IP semester 7 : 2,12
IP semester 12 : 1,23
IPK : #*^@*#&$#
Mata Delta mau copot saat melihat hasil ujian yang sangat memprihatinkan bagi siapa pun mahasiswa yang melihatnya, pada hal hampir semua mata kuliah itu udah berulang kali diulangnya. Mukanya cemberut. Badannya lemas. Galau? Pasti!
Ryan dan Sam datang main ke kostnya Felix karna mereka masih libur semester. Saat melewati kamarnya Delta, mereka melihat Delta duduk lemas di depan netbooknya. Ryan dan Sam pun menghampirinya.
 “Hai bro, muka lo kenapa?” tanya Ryan mulai percakapan.
 “Muke gile, gue dapat D kalkulus bro!” kata Delta kesal.
“Bro lebih baik ngulang lagi aja, siapa tau dapat C lagi” canda Ryan.
“Ia bro, amit-amit dapat D” sambung Sam sambil ketawa. Muka Delta pun berubah beringas karna tiap kali ngelihat nilai, 2 temannya ini selalu muncul disaat yang gak tepat. Contohnya kayak tahun lalu saat mereka lagi di kampus...
 “What’s up bro?” tanya Ryan sambil menepuk pundak Delta.
 “Beuugh paraah, gue dapat C lagi kalkulus bro. Gue harus ngulang lagi pokoknya” jawab Delta kesal.
“Sudahlah bro, mayoritas juga dapat C, toh memang susah banget” sambung Sam.
“Syukuri aja apa adanya bro” kata Ryan sambil melihat nilai Delta di netbooknya.

Aktivitas kuliah mulai kembali aktif, seperti biasa Delta selalu bawa gitar ke kampus, Delta yang lagi galau mikirin kuliahnya tengah asik bernyanyi di dalam ruangan kosong yang saat itu dosennya Pak Jaliman melihatnya.
“Jreenggg... tak ada yaaangg....abadiii... tak ada yaang....abadiiiiiii....” suara Delta menyanyikan lagu Peter Pan yang terkenal itu.
“Dia udah semester brapa?” tanya Pak Jaliman pada Felix yang saat itu tengah lewat.
“Wah, dia itu udah semester 13 pak” jawab Felix sambil cengengesan menahan tawanya.
 
Oke bro, jangan pernah putus asa kalo lo dapat nilai jelek, tetap semangat dan never give up coz semua indah pada waktunya.
= THE END BRO =

Rabu, 20 Maret 2013

My Komitmen


 komitmen ini adalah komitmenku mengikuti Young Peacemaker 2013.
 semoga bermanfaat :)
Pernyataan Komitmen Sebagai “Peacemaker”

Saya cinta akan damai. Damai itu indah. Bila setiap hari ada damai, disitu akan ada sukacita, kebahagiaan, senyum, tawa dan jauh dari segala konflik atau pun masalah. Namun menjadi peacemaker itu tidaklah mudah. Dibutuhkan 2 hal agar bisa menjadi the real peacemaker yaitu ketekunan dan kesabaran.
Ketekunan dalam berkomitmen. Saya berkomitmen ingin menjadi peacemaker. Saya merindukan ada kedamaian di Indonesia. Saya ingin mengajak teman-teman saya untuk cinta akan damai, menghargai setiap perbedaan dan menghormati perbedaan itu. Saya juga akan menjauhkan perasaan benci terhadap apa pun itu dalam diri saya karna bila dihati saya ada benci maka damai itu tidak akan ada dalam diri saya.
Namun untuk menjalankan komitmen itu dibutuhkan juga kesabaran. Terkadang saya pasti khilaf karna bagaimana pun saya hanyalah manusia biasa yang suatu waktu dapat melakukan kesalahan. Mengucapkan komitmen itu memang sangat mudah tapi melakukannya yang sulit. Disinilah kesabaran saya itu diuji apalagi untuk menjadi peacemaker saya akan dihadapkan pada banyak orang yang memilki perbedaan dari diri saya.
Saya berkomitmen ingin menjadi the real peacemaker seperti yang telah saya katakan diatas tadi. Saya akan menciptakan kedamaian itu ada dimana-mana, dan tidak hanya di Indonesia tapi di seluruh dunia.

Essay Young Peacemaker

Essay ini merupakan tulisanku yang ikut dalam Young Peacemaker 2013.
 
“Peran Generasi Muda dalam Hubungan Lintas Agama”

Bila kita dengar tentang agama pasti hal yang pertama kali muncul dalam benak kita adalah Tuhan YME yang telah menciptakan bumi dan segala isinya. Namun, bila kita bicara tentang agama khususnya di Indonesia, yang muncul dalam benak kita yaitu konflik, kekerasan, perang dan tindakan kriminal lainnya. Kita yang tinggal di Sumatera ini patut bersyukur jauh dari konflik agama karena disini kita masih saling menghargai dan menghormati agama satu dan yang lainnya.
Konflik agama di Poso dan di daerah lain serta larangan membangun rumah ibadah merupakan hal yang sangat memprihatinkan dan bahkan sampai memakan banyak korban jiwa. Indonesia kaya akan keberagaman ras, suku bangsa, agama, budaya, etnis dan lain sebagainya, tapi justru keberagaman inilah yang menimbulkan konflik. Kita akui memang susah bersatu dalam keberagaman.
Untuk itu kita sebagai mahasiswa yang merupakan penerus bangsa ini mendapat tugas berat yaitu mempersatukan Indonesia dalam keberagaman. Mari kita mulai dari hal kecil lebih dahulu, seperti membuang sifat fanatik kita. Contohnya saya memiliki teman yang sangat fanatik pada agama lain sehingga karena hal ini teman saya itu dikucilkan di kampus. Lalu kita harus mulai membangun pertemanan dengan teman-teman yang berbeda agama, ras, suku bangsa, etnis dan yang lainnya supaya kita bisa belajar untuk saling menghargai dan juga menghormati. Ingat, jangan pernah memilih-milih teman. Mulai saat ini mari kita tanamkan nilai-nilai cinta akan perdamaian dalam diri kita. Bila ketiga hal kecil ini bisa kita lakukan, maka hal besarnya pun akan lebih mudah lagi kita lakukan.
Perbedaan itu indah! Bila kita tanamkan motto ini dalam diri kita masing-masing, percayalah tidak akan ada lagi konflik, perang, kekerasan dan tindakan kriminal lainnya yang mengganggu Indonesia tercinta ini, yang ada hanya kedamaian dan ketentraman. Marilah kita sebagai generasi muda mempersiapkan diri sebagai young peacemaker. Bersama-sama kita memperbaiki hubungan antar lintas agama itu menuju ke arah yang lebih harmonis, indah dan damai melalui interaksi yang baik pada sesama di sekitar kita. Teman-teman, mari kita jadikan perbedaan itu menjadi kesatuan di bangsa kita Indonesia ini.

Makasih sudah membaca, semoga bermanfaat :)