Rabu, 20 Maret 2013

My Komitmen


 komitmen ini adalah komitmenku mengikuti Young Peacemaker 2013.
 semoga bermanfaat :)
Pernyataan Komitmen Sebagai “Peacemaker”

Saya cinta akan damai. Damai itu indah. Bila setiap hari ada damai, disitu akan ada sukacita, kebahagiaan, senyum, tawa dan jauh dari segala konflik atau pun masalah. Namun menjadi peacemaker itu tidaklah mudah. Dibutuhkan 2 hal agar bisa menjadi the real peacemaker yaitu ketekunan dan kesabaran.
Ketekunan dalam berkomitmen. Saya berkomitmen ingin menjadi peacemaker. Saya merindukan ada kedamaian di Indonesia. Saya ingin mengajak teman-teman saya untuk cinta akan damai, menghargai setiap perbedaan dan menghormati perbedaan itu. Saya juga akan menjauhkan perasaan benci terhadap apa pun itu dalam diri saya karna bila dihati saya ada benci maka damai itu tidak akan ada dalam diri saya.
Namun untuk menjalankan komitmen itu dibutuhkan juga kesabaran. Terkadang saya pasti khilaf karna bagaimana pun saya hanyalah manusia biasa yang suatu waktu dapat melakukan kesalahan. Mengucapkan komitmen itu memang sangat mudah tapi melakukannya yang sulit. Disinilah kesabaran saya itu diuji apalagi untuk menjadi peacemaker saya akan dihadapkan pada banyak orang yang memilki perbedaan dari diri saya.
Saya berkomitmen ingin menjadi the real peacemaker seperti yang telah saya katakan diatas tadi. Saya akan menciptakan kedamaian itu ada dimana-mana, dan tidak hanya di Indonesia tapi di seluruh dunia.

Essay Young Peacemaker

Essay ini merupakan tulisanku yang ikut dalam Young Peacemaker 2013.
 
“Peran Generasi Muda dalam Hubungan Lintas Agama”

Bila kita dengar tentang agama pasti hal yang pertama kali muncul dalam benak kita adalah Tuhan YME yang telah menciptakan bumi dan segala isinya. Namun, bila kita bicara tentang agama khususnya di Indonesia, yang muncul dalam benak kita yaitu konflik, kekerasan, perang dan tindakan kriminal lainnya. Kita yang tinggal di Sumatera ini patut bersyukur jauh dari konflik agama karena disini kita masih saling menghargai dan menghormati agama satu dan yang lainnya.
Konflik agama di Poso dan di daerah lain serta larangan membangun rumah ibadah merupakan hal yang sangat memprihatinkan dan bahkan sampai memakan banyak korban jiwa. Indonesia kaya akan keberagaman ras, suku bangsa, agama, budaya, etnis dan lain sebagainya, tapi justru keberagaman inilah yang menimbulkan konflik. Kita akui memang susah bersatu dalam keberagaman.
Untuk itu kita sebagai mahasiswa yang merupakan penerus bangsa ini mendapat tugas berat yaitu mempersatukan Indonesia dalam keberagaman. Mari kita mulai dari hal kecil lebih dahulu, seperti membuang sifat fanatik kita. Contohnya saya memiliki teman yang sangat fanatik pada agama lain sehingga karena hal ini teman saya itu dikucilkan di kampus. Lalu kita harus mulai membangun pertemanan dengan teman-teman yang berbeda agama, ras, suku bangsa, etnis dan yang lainnya supaya kita bisa belajar untuk saling menghargai dan juga menghormati. Ingat, jangan pernah memilih-milih teman. Mulai saat ini mari kita tanamkan nilai-nilai cinta akan perdamaian dalam diri kita. Bila ketiga hal kecil ini bisa kita lakukan, maka hal besarnya pun akan lebih mudah lagi kita lakukan.
Perbedaan itu indah! Bila kita tanamkan motto ini dalam diri kita masing-masing, percayalah tidak akan ada lagi konflik, perang, kekerasan dan tindakan kriminal lainnya yang mengganggu Indonesia tercinta ini, yang ada hanya kedamaian dan ketentraman. Marilah kita sebagai generasi muda mempersiapkan diri sebagai young peacemaker. Bersama-sama kita memperbaiki hubungan antar lintas agama itu menuju ke arah yang lebih harmonis, indah dan damai melalui interaksi yang baik pada sesama di sekitar kita. Teman-teman, mari kita jadikan perbedaan itu menjadi kesatuan di bangsa kita Indonesia ini.

Makasih sudah membaca, semoga bermanfaat :)