Selasa, 25 Maret 2014

cerpenku 3

20 Maret
oleh : Indah Simanjuntak

Seharian melakukan aktivitas diluar kos begitu sangat melelahkan bagiku. Pergi pagi pulang malam. Sampai di kos menuju kamar lalu menjatuhkan tubuhku yang lelah ini diatas kasur yang selalu memberi kenyaman buatku. Dalam sekejab kedua mata ini tertutup rapat dan aku pun tertidur pulas.
Namun pagi ini aku kesal sekali karena suara burung  mesin itu mengganggu tidurku. Tidakkah ia tahu betapa lelahnya diriku ini sehingga harus memaksaku bangun di jam yang seharusnya aku masih tidur.
Aakkkh!!!
Desahku kesal.
            Entah kenapa burung mesin itu belakangan ini sering sekali terbang bebas di langit di daerah sekitar kosku. Suaranya memekakan telinga siapa pun yang mendengarnya. Aku selalu bertanya-tanya apakah burung mesin itu muncul karena pesawat Malaysia Air Lines MH370 raib bak ditelan bumi? Atau pelatihan militer angkatan udara?
Entahlah!
Aku memang mulai jarang membaca koran atau pun menonton berita sehingga aku tidak tahu apa yang terjadi dengan langit di Medan ini.
***
            Tiba-tiba aku teringat sesuatu. Aku ingat kalau hari ini jam sepuluh aku dan teman-temanku akan menjumpai dosen pembimbing untuk meminta tanda tangannya sebagai syarat mengambil kartu hasil studi. Aku mencari sesuatu itu ditumpukan kertas-kertas. Tak berapa lama akhirnya aku menemukannya. Sebuah kertas berisi angka dan huruf yang tersusun rapi di hasil studi semester limaku.
“Thanks god.” Ucapku bersyukur.
            Aku pun bersiap-siap berangkat ke kampus yang jaraknya tidak terlalu jauh dari kosku. Membutuhkan waktu kurang dari sepuluh menit sampai di kampus. Seperti biasa aku membawa netbook kesayanganku untuk menemaniku menunggu teman-teman yang lain datang sembari menikmati wifi kampus.
            Janji jam sepuluh tapi telat juga. Kami pun menuju ruangan dosen pembimbing, tapi pintunya tertutup dengan gembok.
Aihh!
Kalimat yang selalu kuucapkan disaat aku kecewa.
Seorang temanku lewat dan memberitahu informasi kalau pengambilan kartu hasil studi tidak memerlukan tanda tangan dosen pembimbing.
“Ah syukurlah” kataku senang.
***
Menunggu kuliah jam setengah satu tidak membuatku bosan karena aku masih ditemani oleh netbookku.
Jam dua sudah lewat tapi dosennya belum juga menampakkan batang hidungnya. Kami  duduk berderetan di koridor menunggu sang dosen datang. Lewat dua puluh menit kami sepakat pulang karena sang dosen tidak muncul-muncul juga. Tidak ada penyesalan bagiku karena aku memang berharap si dosen tidak datang.
Tanpa terasa netbookku tiba-tiba mati pada hal aku masih mendownload video dan lagu.
Aihh!
Ucapku geram.
Kalau netbookku sudah mati aku pasti pulang karna tujuanku ke kampus paling utama menikmati wifi, tujuan yang kedua, ya… kuliahlah!
Sesampainya di kos aku langsung mencharger netbookku lalu menonton dan mendengarkan hasil downloadku di kampus tadi.
***
Agendaku hari ini rapat panitia jam tiga di rumah salah satu anggota. Menunggu jam tiga aku tidur-tiduran di kasurku. Hanya tertidur sekitar sepuluh menit membuatku pusing. Aku terbangun karna nada pesan handphoneku berdering. Aku mendapat pesan singkat dari sekretarisku mengajak rapat panitia. Lewat pesan singkat itu kami sepakat bertemu di warung buah.
Aku merasa duniaku tidak pernah berhenti berputar, namun aku menikmati masa-masa kesibukanku saat ini.
Sesampainya di warung buah kami tidak langsung pergi rapat panitia. Kami masih mengobrol sambil membeli beberapa jajanan sebagai pengganjal makan siang. Seperti inilah dunia anak kos, malas makan dan kebanyakan jajan. Sekretarisku sibuk main game dengan sony experianya, aku malah sibuk melihati orang-orang lalu lalang di depanku.
Suara burung mesin itu muncul lagi di langit dengan sangat berisik. Aku hanya memandanginya dengan perasaan kesal mengingat tadi pagi ia mengganggu jam tidurku.
Dari kejauhan aku melihat pengurusku dan beberapa anggota berjalan. Dengan cepat aku melambaikan tangan sambil berteriak memanggil mereka. Mereka mau makan siang di warung sebelah setelah itu pergi rapat panitia. Kami janji bertemu di rapat panitia.
Susah juga ya untuk on time. Jam rapat molor selama dua jam karna para panitia lari kesana dan kesini. Walau pun sudah mahasiswa tapi sulit sekali mengatur mereka. Aku hanya menikmati tingkah-tingkah lucu mereka saja.
Berjalan selama kurang lebih empat jam rapat panitia pun ditutup dengan doa. Banyak hal yang dibahas, belum lagi komentar atau pun masukan dari sterring committee. Membosankan memang tapi sebagai ketua aku harus mengikuti rapat ini dari awal hingga selesai. Dan ternyata aku baru ingat kalau aku belum ada makan seharian ini, pada hal aktivitasku penuh.
***
Dia tidak tahu betapa lelahnya aku hari ini. Hal kecil pun dibuatnya menjadi besar. Adu mulut lewat telepon memang sering terjadi. Nada suaraku meledak-ledak karena masalah modem itu lagi yang dibahasnya. Aku bosan. Tidak ada pengertian.
Yaa…
Dia adalah pacarku.
Dua hari tidak komunikasi karena masalah modem. Dan malam ini dia meneleponku hanya ingin menanyakan kabar modemku. Aku jadi berpikir, apakah dia pacaran denganku? Atau dengan modemku?
Entahlah!
Tanya saja pada rumput yang bergoyang.
Dan malam ini kuakhiri dengan mood kesal tingkat dewa.


Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar